ANTIHISTAMINE
Definisi Histamin
Histamin
(suatu autoacid atau hormon lokal)
adalah suatu amin nabati (bioamin) yang
ditemukan oleh dr. Paul Ehrlich (1878) dan merupakan produk normal dari
pertukaran zat histidin melalui
dekarboksilasi enzimatis. Asam amino ini masuk ke dalam tubuh terytama dalam
daging (protein) yang kemudian di jaringan (juga di usus halus) diubah secara
enzimatis menjadi histamin (dekarboksilasi).
Histamin adalah
senyawa normal yang ada dalam jaringan tubuh, yaitu pada jaringan sel mast dan
peredaran basofil, yang berperan terhadap berbagai proses fisiologi penting.
Histamin dikeluarkan dari tempat pengikatan ion pada kompleks heparin protein
dalam sel mast, sebagai hasil reaksi antigen-antibodi, bila ada rangsangan
senyawa alergen. Senyawa alergen dapat berupa spora, debu rumah, sinar
ultra-violet, cuaca, racun, tripsin dan proteolitik lain, detergen, zat wRNAa,
obat, makanan dan beberapa turunan amin. Histamin dapat dimetabolisis melalui
reaksi oksidasi, N-metilasi dan
asetilasi.
Mekanisme Kerja
Histamin
- Histamin dapat menimbulkan efek bila berinteraksi dengan reseptor histaminergik, yaitu reseptor H1, H 2 dan H3. Interaksi histamin dengan reseptor H1 menyebabkan kontraksi otot polos, usus dan bronki, meingkatkan permeabelitas vaskular dan meningkatkan cGMP dalam sel. Interaksi dengan H1 juga menyebabkan vasodilatasi arteri sehingga permeabelterhadap cairan dan plasma protein, yang menyebabkan sembab, pruritik, dermatitis dan urtikaria. Efek ini diblok oleh antagonis-H1.
- Interaksi histamin dengan reseptor H2 dapat meningkatkan sekresi asam lambung dan kecepatan kerja lambung disebabkan penurunan cMGP dalam sel dan peningkatan cAmp. Peningkatan sekresi asam lambung dapat menyebabkan tukak lambung. Efek ini diblok oleh antagonis-H2.
- Reseptor
H3 adalah reseptor histamin yang baru diketemukan pada tahun 1987
oleh Arrang dan kawan-kawan,
terletak pada ujung saraf jaringan otak dan jaringan perifer, yang mengontrol
sintesis dan pelepasan histamin, mediator alergi lain dan peradangan. Efek ini
diblok oleh antagonis-H3.
Definisi Antihistamin
Antihistamin
adalah zat yang dapat megurangi atau menghalangi efek histamin yang berlebihan
didalam tubuh, dengan jalan memblok reseptornya.
Menurut
Tim MGMP Pati (2019), atas jenis resptor histamin, dibedakan dua macam
antihistaminika, yaitu:
- AntihistaminikabH1 (H1 blocker), zat ini menekan reseptor H1 dengan efek terhadap penciutan bronchi, usus dan uterus, terhadap ujung saraf dan untuk sebagian terhadap sistem pembuluh darah (vasodilatasi dan naiknya permeabelitas). Kebanyakan antihistaminika termasuk kelompok ini. Selain daya antihistaminika, obat-obat ini kebanyakan memiliki khasiat lain yaitu antikolinegik, menekan SSP dan beberapa diantaranya antiserotonin dan lokal anestesi. Berdasarkan efek tersebut, antihistaminika ini banyak digunakan untuk mengatasi bermacam-macam gangguan, antara lain asma yang bersifat alergi, “hay fever” (reaksi terhadap misalnya serbuk sari bunga), sengatan serangga (lebah), uriticaria, kurang nafsu makan, mabuk perjalanan, Parkinson dan sebagai sedativ hipnoyika.
- Antihistaminika H2 (H2 blocker), menekan reseptor H2 dengan efek terhadap hipersekresi asam klorida dan untuk sebagian terhadap vasodilatasi dan turunnya tekanan darah. Obat yang termasuk golongan ini adalah Simetidin dan Ranitidine.
Mekanisme
Antihistamin
Antihistamin adalah
obat yang dapat mengurangi atau menghilangkan kerja histamin dalam tubuh
melalui mekanisme penghambatan bersaing pada sisi reseptor H1, H2
dan H3. Efek anti histamin bukan suatu reaksi abtigen-antibodi karena
tidak dapat menetralkan atau mengubah efek histamin yang sudah terjadi.
Antihistamin pada umumnya tidak dapat mencegah produsi histamin. Antihistamin
bekerja terutama dengan menghambat secara bersaing interaksi histamin dengan
reseptor spesifik, anti histamin dibagi menjadi tiga kelompok yaitu antagonis-H1,
antagonis-H2 dan antagonis-H3.
- Antagonis-H1 terutama digunakan untuk pengobatan gejala-gejala akibat reaksi alergi.
- Antagonis-H2 digunakan untuk mengurangi sekresi asam lambung pada pengobatan penderita tukak lambung.
- Antagonis-H3 sampai sekarang belum digunakan untuk pengobatan, masih dalam penelitian lebih lanjut dan kemungkinan berguna dalam pengaturan sistem kardiovaskular, pengobatan alergi dan kelaina mental.
Efek Samping Antihistamin
Kebanyakan antihistamin
dapat menyebabkan kantuk, pusing, mulut kering, kelesuan atau kelemahan,
takikardia dan penglihatan kabur.
Permasalahan:
- Apa efek samping dari penggunaan obat antihstamin?
- Apa fungsi obat antihistamin dalam dosis terapi dan termasuk golongan obat apa?
- Contoh obat antihistamin dan efek yang ditimbulkan bila dikonsumsi
DAFTAR
PUSTAKA
Siswandono. 2016. Kimia Medisina 2 Edisi 2. Airlangga
University Press, Surabaya.
Tjay, T. H dan Rahardja, K. 2007. Obat –Obat Penting: Khasiat, Penggunaan dan
Efeksampingnya ed 6. Elex Media Komputindo, jakarta.
Tim MGMP Pati. 2015. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Deepublish,
Jakarta.
Hallo maya, saya coba menjawab soal no 1 ya, Efek samping obat antihistamin yaitu:
BalasHapus1. Pusing
2. Tibul kantuk
3. Mulut kering
4. Nyeri perut
5. Sulit buang air kecil
6. Mudah marah
7. Sakit kepala
Semoga membantu😊
Hallo Maya , saya akan mencoba menjawab No3 . Cetirizin adalah metabolit karboksilat dari antihistamin generasi pertama hidroksizin, sebagai antihistamin yang tidak mempunyai efek sedasi. Jika dikonsumsi efek yang terjadi antara lain menghambat fungsi eosinofil, menghambat pelepasan histamin dan prostaglandin.
BalasHapusHalo maya, disinj saya akan mencoba menjawab permasalahan no 2 yaitu, Antihistamin dalam dosis terapi, efektif untuk mengobati edema, erittem dan pruritus, tetapi tidak dapat melawan efek hipersekresi asam lambung akibat histamin, antihistamin ini digolongkan dalam antihistamin day penghambat reseptor H1
BalasHapusSayaa akan mencoba menjawab permasalahan no 1. Adapun efek samping dari antihistamin yaitu: Mengantuk
BalasHapusMulut kering
Disfagia
Pusing
Sakit kepala
Nyeri perut
Sulit buang air kecil
Mudah marah
Penglihatan kabur.